Pages

Senin, 16 Januari 2012

Star’s Odd Golden Globes Footwear

Something about the Golden Globes makes some nominees shoe crazy, and it's not always in a good way. Most actresses dazzled in their Manolo Blahniks, Christian Louboutins or Jimmy Choo heels. But "The Descendants" star Shailene Woodley had a different idea.
After the ceremony, the actress ditched her Marchesa dress and Tabitha Simmons shoes for an entirely different ensemble for the In Style/Warner Bros. after party. And while she still opted to wear a gown, her choice in footwear was definitely nontraditional. Woodley selected what looked to be a pair of Vibram "Five Finger" shoes, choosing comfort over style.
Getty Images
Getty Images
Shailene is certainly not the first to turn heads for a unique footwear choice at the Golden Globes. Last year, Helena Bonham Carter made headlines by rocking two different shoes down the red carpet. The actress paired her Vivienne Westwood dress with mismatched heels -- one red and one green -- and accessorized with a headpiece and black sunglasses.
Fortunately, Shailene's strange shoes were both the same color. It must be something about being nominated for Best Supporting Actress.

Jumat, 16 Desember 2011

Dituduh Melakukan Sihir, Wanita Saudi Dipenggal


REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Seorang wanita kebangsaan Arab Saudi menjalani hukuman penggal. Ia dinyatakan melakukan praktik 'ilmu sihir'. Menurut Kementerian Dalam Negeri-Saudi, eksekusi penggal untuk kasus ilmu sihir merupakan kali kedua di tahun ini.

Amina binti Abdulhalim Nassar, dieksekusi di provinsi al-Jawf, sebelah utara Arab Saudi pada Senin (12/12). Sebuah sumber yang dekat dengan kepolisian agama mengatakan pihak berwenang telah menggeledah rumah Nassar.
Mereka menemukan sebuah buku yang berisi tentang ilmu sihir, 35 kerudung dan botol gelas yang diduga untuk melakukan praktik sihir. Surat kabar Arab Al Hayat melaporkan bahwa Amina mengklaim bisa menyembuhkan penyakit dengan menjual jilbab dan tiga botol 'ramuan' seharga 1500 riyal, atau sekitar 400 dolar.

Dewan Amnesti International Timur Tengah dan Afrika Utara, Philip Luther mengutuk eksekusi penggal itu. "Ilmu sihir tidak termasuk sebagai kejahatan di Arab Saudi," ujar dia.

Ia menganggap hukuman penggal hanya pantas diganjar untuk tindak pidana ekstrem dan kejahatan yang serius. Ia menuding bahwa tuduhan sihir sering digunakan oleh pemerintah Saudi sebagai tabir untuk mengelabui praktik kebebasan berpendapat.

Amina bukanlah orang pertama yang dieksekusi karena sihir yang dituduhkan oleh pemerintah Saudi kepadanya. Sebelumnya, pada September, seorang pria Sudan dipenggal di kota Madinah setelah ditemukan bersalah atas kejahatan yang sama.

Amnesti Internasional menemukan sedikitnya 79 orang telah dihukum mati di Arab Saudi selama 2011. Jumlah ini tiga kali lebih banyak dibandingkan pada 2010.

Kelompok pegiat HAM mengutuk ketergantungan kerajaan pada hukuman mati yang kerap dilakukan negara ini. "Hukuman mati di bawah hukum internasional seharusnya hanya digunakan pada kejahatan yang paling serius," ujar Luther.